MENGENANG BAPAK

MENGENANG BAPAK (SOEJONO SAID)

hari ini 1 November adalah kelahiran Bapak. Dan beliau telah meninggalkan kami sejak tahun 1998 jadi sudah 13 tahun. Tapi semua gambaran tentang Bapak masih jelas dalam ingatanku. Bapak selalu menyempatkan diri untuk berkumpul dengan keluarga ketika ada waktu istirahat. Bahkan ketika koran minggu tidak terbit, Bapak selalu mengajak aku dan mas Edo naik brompit entah itu ke muter-muter atau ke Tegalwareng (dulu Bonbinnya Semarang) meskipun dengan janji tidak boleh jajan. Tapi kami cukup senang. karena Selama itu kami tidak pernah bisa kumpul dengan Bapak. coba bayangkan ketika aku bangun pagi untuk sekolah, Bapak masih tidur, ketika aku pulang sekolah, bapak masih kerja, pulang jam 2 atau 3 siang, nanti jam 5 sore sudah berangkat lagi ke kantor waktu itu di jalan Merak. Ketika itu Bapak naik becak sampai ke Peterongan, langganannya kalau tidak salah Pak panut dan Pak Paimin. Mereka selalu jam lima sudah menjemput Bapak. Ternyata jiwa priyayi Bapak masih melekat lho, ketika baju anak-anak dan ibu dicuci sendiri saat itu oleh Sarmi, pantalon dan hemnya Bapak di laundry oleh Pak Su'ud. Jadi begitu sore Pak Su'ud sudah datang dengan naik sepeda dengan kotak dari penjalin yang ditaruh di boncengan berisi pakaian-pakaian yang telah disetrika.

sekitar tahun 1970 an Bapak mendapat tugas dari kantor untuk belajar ke Australia selama 6 bulan. Mungkin waktu itu aku belum sekolah. Aku belum bisa ngebayangkan akan ditinggal Bapak selama itu. Bahkan aku tidak pernah ingat kapan keberangkatan beliau. Yang aku tahu adalah hari-hari sepeninggalan Bapak. Ketika diajak Ibu ke Rumah ......... untuk mengambil gaji Bapak. Atau ketika mendapat kiriman foto ba[pak ketika menggoreng telur. Betapa Ibu senang tapi entah mengapa Nana datang dan menumpahkan tinta ke foto bapak. Tapi Ibu tidak marah, aku juga. Ketika aku bangun malam-malam dan teringat Bapak, Ibu menggendongku ke teras belakang (waktu itu di Jalan Jeruk IV) disana aku didudukan ke meja setrika dan Ibu menunjuk bulan, katanya bapak sedang ada disana. Aku dengan bangga memandang bulan. Dan ini mengingatkanku kenapa Mas Edo diejek teman-temannya dengan Apollo, karena mengira ayahnya menuju ke bulan ya?.  Kemudian aku diajak Ibu untuk pergi ke Bali bersama mbah Kakung dan Mbah yayi, waktu itu yang kutahu ke Bali adalah ke rumah Oom Yoto (adik kandung Ibu). Tentu saja aku senang. Disana kita semua diplesirkan om Yoto ke pantai Sanur, danau batur, dan entah kemana lagi. Bahkan di pantai Sanur aku main ombak sama Mbah Kakung. Ternyata di bali tidak sekadar rekreasi saja tapi yang utama untuk menjemput Bapak dari Asutralia. Duh senangnya bisa ketemu lagi dengan bapak. Dan sesuai janjiku maka setelah Bapak pulang aku pun masuk TK. Namanya TK Tunas II kemudian berganti dengan TK Pertiwi. (Author : Prio Santoso)

Komentar

Postingan Populer