SEPENGGAL KISAH (3)

SEPENGGAL  KISAH

BAGIAN  3
Sabtu ,  03 November 2018


Damar gelisah di teras rumah sederhana dengan lampu redup tergantung di atasnya. Ia juga kesal karena Asri tidak d irumah saat ia ingin mengajaknya jalan-jalan di sore itu. Pintu rumah yang tadi diketuknya masih saja tertutup. Tentu saja karena rumah itu kosong. Asri belum pulang dari menjemput Ayahnya dan sekarang sudah jam 5 lewat. Wajah anak muda itu muram. Mungkin juga geram. Dan kemarahan sudah mulai merayapi kepalanya ketika dilihatnya sebuah mobil mewah berhenti di depan. Ada tamu kah? Bukan.. karena dilihatnya sesosok perempuan turun dari mobil itu. Perempuan itu mengangguk dan mobil itu berlalu. Damar menghampiri perempuan yang ternyata adalah Asri. Celoteh kemarahan sudah sampai diujung mulutnya ketika Asri tersenyum dan meminta maaf.

"Bapak belum bisa pulang karena harus mengantar Pak Prayoga ke dokter."

"Lalu siapa yang mengantarmu tadi? Mana motormu?" Suara itu jelas terdengar sedikit kesal.

Motorku mendadak mogok. Mas Bowo mengantarku pulang." Asri membuka pintu rumahnya dan mempersilakan Damar masuk ke dalam.

"Bowo itu anak majikan Bapakmu?" Asri merasakan ada nada cemburu disitu.

"Ya.. maaf ya.. ini sudah jam 5 lewat. Dan karena Bapak belum pulang, aku nggak berani ke luar sore ini."

Damar terdiam. Ia sudah tahu jawaban Asri, karena Asri anak yang sangat menghormati Ayahnya. Asri juga sangat memperhatikan Ayahnya, terlebih setelah Ibunya meninggal. Itu pula sebabnya mengapa Damar sangat mencintai Asri. Ia akan menjadi istri yang baik untuknya. Tapi terkadang Asri takut kalau Damar marah-marah. Damar sedikit kasar. Tapi hatinya selalu luluh setiap kali Asri menenangkannya.

Hari itu pengumuman ujian SMA. Damar berteriak senang melihat nomornya ada di papan itu.

"Asriiii... kita lulus," Damar menghampiri Asri dan memeluknya. Asri tersipu karena teman-temannya menyoraki sikap Damar yang dianggapnya keterlaluan.

"Jangan begitu, " Asri mendorongnya pelan. Damar tak perduli lalu menarik Asri ke luar dari halaman sekolah.

"Ayo kita makan es krim, atau apa saja yang kamu suka,"
Damar tak memerlukan jawaban atas ajakannya karena sudah pasti Asri akan mengikuti kemauannya.

Ketika sambil menaiki sepeda motornya dan mempersilakan Asri duduk di boncengannya, tiba-tiba sebuah mobil berhenti dihadapannya lalu seorang gadis cantik ke luar dari sana lalu menghambur ke arah Damar.

"Damar... apa kabar ?"
Damar tampak kaget.

" Mimi? " desisnya pelan.

"Iyaa.. aku Mimi"...

Bersambung

Komentar

Postingan Populer