Kisah Mu’adz Bin Jabal Radhiyallahu Anhu

 Kisah Sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam


Kisah Mu’adz Bin Jabal Radhiyallahu Anhu


Panjang lebar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam menasehati Mu'adz bin Jabal, yang intinya adalah menjaga lisan dan hati, jangan sampai melukai dan menghancurkan pribadi orang lain. Akhirnya beliau bersabda, "Wahai Mu'adz, yang aku ceritakan tadi akan mudah bagi orang yang dimudahkan Allah. Engkau harus mencintai orang lain sebagaimana engkau menyayangi dirimu. Bencilah (larilah) dari sesuatu yang engkau membencinya (yakni, akibat buruk yang diceritakan Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam di atas), niscaya engkau akan selamat…!"


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam tahu betul bahwa Mu'adz bin Jabal sangat mengetahui hukum-hukum Islam (Fikih), yang pada dasarnya bersifat lahiriah. Dengan menceritakan kisah tersebut, beliau ingin melengkapi pengetahuan dan pemahamannya dari sisi batiniah, sehingga makin sempurna pengetahuan keislamannya. Dan tak salah kalau kemudian Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam pernah bersabda, "Mu'adz bin Jabal adalah pemimpin golongan ulama di hari kiamat….!"


Sebagaimana umumnya para sahabat Anshar, Mu’adz hampir tidak pernah terlewat dalam berbagai perjuangan dan jihad bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. Perang Badar, Uhud, Khandaq dan berbagai pertempuran lain diterjuninya. Ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam wafat, Mu’adz sedang berada di Yaman untuk mengemban tugas Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wassalam, menjadi Qadhi dan mengajarkan ilmu-ilmu keislaman kepada penduduknya, yang kebanyakan memeluk Islam pada masa-masa akhir kehidupan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wassalam. 


Mu’adz sendiri meninggal pada masa Khalifah Umar bin Khaththab akibat wabah penyakit thaun yang melanda kota Amwas, antara Ramalah dan Baitul Maqdis, termasuk wilayah Syam.


InsyaAllah besok kita lanjutkan dengan Kisah Sahabat yang lain...


Semoga berkenan...

Mohon maaf lahir dan bathin...

Komentar

Postingan Populer